Fiber Optik adalah suatu jenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus, dan digunakan sebagai media transmisi karena dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu lokasi ke lokasi lainnya dengan kecepatan tinggi.
Ukuran fiber optik ini sangat kecil dan halus (diameternya hanya 120 mikrometer), bahkan lebih kecil dari helaian rambut manusia. Komponen jaringan ini memiliki kecepatan transmisi yang tinggi dengan menggunakan pembiasan cahaya sebagai prinsip kerjanya. Sumber cahaya yang digunakan untuk proses transmisi adalah laser atau LED.
Fiber optik atau serat optik menjadi salah satu komponen yang cukup populer dalam dunia telekomunikasi belakangan ini. Pasalnya, kabel jaringan tersebut memiliki kecepatan akses yang tinggi sehingga banyak digunakan sebagai saluran komunikasi.
Jenis-Jenis Kabel Fiber Optik
Setelah memahami apa pengertian fiber optik, selanjutnya kita juga perlu mengetahui apa saja jenisnya. Fiber optik dibedakan menjadi dua jenis yang didasarkan pada mode transmisinya. Adapun jenis fiber optik yaitu:
1. Fiber Optik Single Mode
Kabel fiber optik single mode yaitu kabel jaringan yang memiliki transmisi tunggal, sehingga hanya bisa menyebarkan cahayanya hanya melalui satu inti dalam suatu waktu.
Jenis fiber optik ini memiliki inti berukuran kecil dengan diameter sekitar 9 mikrometer yang digunakan untuk mentransmisikan gelombang cahaya dari sinar inframerah dengan panjang gelombang 1300-1550 nanometer.
2. Fiber Optik Multimode
Kabel fiber optik multimode merupakan kabel yang dapat mentransmisikan banyak cahayan dalam waktu bersamaan karena memiliki ukuran inti besar yang memiliki diameter sekitar 625 mikrometer.
Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk keperluan komersial yang pada umumnya diakses banyak orang. Fiber optik ini mengirimkan sinar inframerah yang memiliki panjang 850-1300 nanometer.
Tipe Kabel Fiber Optik
Berikut ini adalah beberapa tipe kabel fiber optik yang umum digunakan:
1. Tight Buffer (Indoor/Outdoor)
2. Breakout Cable (Indoor/Outdoor)
3. Aerial Cable/Self-Supporting
4. Hybrid & Composite Cable
5. Armored Cable
6. Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
7. Simplex cable
8. Zipcord cable
Variabel Single-Mode Multi-Mode
Besar diameter core 5-10 mikrometer 50, 62.5 dan 100 mikrometer
Jenis cahaya Laser infrared LED
Banyak pancaran cahaya Satu Beberapa
Jenis pancaran cahaya 1319 dan 1510 Nanometer 850 dan 1300 nanometer
Jarak pancaran cahaya 30-100 kilometer 500 meter - 2 Kilometer
Bandwidth Up to 10 Gbps Up to 1Gbps
Biaya Cenderung lebih mahal Cenderung lebih murah
Fungsi Fiber Optik / Serat Optik
Mengacu pada pengertian fiber optik di atas, fungsi serat optik pada dasarnya sama seperti kabel lainnya, yaitu untuk menghubungkan antar komputer dalam suatu jaringan komputer.
Letak perbedaan antara fiber optik dengan jenis kabel lainnya adalah kemampuannya dalam memberikan kecepatan tinggi dalam hal akses dan transfer data. Selain itu, serat optik juga tidak mengalami gangguan elektromagnetik seperti halnya kabel lainnya karena pada kabel ini tidak terdapat arus listrik.
Selain karena kelebihan fiber optik tersebut proses instalasi juga harus dilakukan oleh para ahli sehingga membuat biaya instalasinya menjadi lebih mahal. Pada umumnya perusahaan operator telekomunikasi lebih memilih memakai kabel fiber optik karena berbagai kelebihannya tersebut.
Komponen Fiber Optik
Fiber optik terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Berikut ini adalah beberapa bagian kabel fiber optic:
1. Bagian Inti (Core)
Bagian inti fiber optik terbuat dari bahan kaca dengan diameter yang sangat kecil (diamaternya sekitar 2 μm sampai 50 μm). Diameter serat optik yang lebih besar akan membuat performa yang lebih baik dan stabil.
2. Bagian Cladding
Bagian cladding adalah bagian pelindung yang langsung menyelimuti serat optik. Biasanya ukuran cladding ini berdiameter 5 μm sampai 250 μm.
Cladding terbuat dari bahan silikon, dan komposisi bahannya berbeda dengan bagian core. Selain melindungi core, cladding juga berfungsi sebagai pemandu gelombang cahaya yang merefleksikan semua cahaya tembus kembali kepada core.
3. Bagian Coating / Buffer
Bagian coating adalah mantel dari serat optik yang berbeda dari cladding dan core. Lapisan coating ini terbuat dari bahan plastik yang elastis.
Coating berfungsi sebagai lapisan pelindung dari semua gangguan fisik yang mungkin terjadi, misalnya lengkungan pada kabel, kelembaban udara dalam kabel.
4. Bagian Strength Member & Outer Jacket
Lapisan ini merupakan bagian yang sangat penting karena menjadi pelindung utama dari sebuah kabel fiber optik. Lapisan strength member dan outer jacket adalah bagian terluar dari fiber optik yang melindungi inti kabel dari berbagai gangguan fisik secara langsung.
Baca juga:
• Pengertian Hardware dan Fungsinya
• Pengertian Proxy Server
Prinsip Kerja Fiber Optik
Seperti yang telah disinggung pada sub-bab pengertian fiber optik di atas bahwa prinsip kerja dari kabel ini berbeda dengan kabel pada umumnya. Pada kebanyakan kabel, data ditransmisikan menggunakan aliran listrik, namun pada fiber optik menggunakan aliran cahaya yang dikonversikan dari aliran listrik sehingga tidak akan terganggu oleh adanya gelombang elektromagnetik.
Fiber optik memanfaatkan serat kaca sebagai bahan penyusunnya untuk mendapatkan refleksi atau pantulan cahaya total yang tinggi dari cermin tersebut sehingga data akan ditransmisikan dengan cepat pada jarak yang tidak terbatas. Pantulan tersebut didapatkan melalui cahaya yang berjalan pada serat kaca dengan sudut yang rendah.
Selain itu, dalam proses kerjanya, efisiensi dari pantulan cahaya dipengaruhi oleh kemurnian bahan fiber optik dimana semakin murni bahan gelas yang digunakan maka penyerapan cahaya yang semakin sedikit oleh fiber optik. Minimnya penyerapan tersebut akan menghasilkan pantulan cahaya yang tinggi.
Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optik
Seperti yang telah disebutkan pada penjelasan pengertian fiber optik di atas, kabel ini memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan jenis kabel lainnya. Namun, selain memiliki kelebihan, kabel serat optik juga memiliki kekurangan.
1. Kelebihan Fiber Optik
• Memiliki kecepatan transmisi yang tinggi dengan kapasitas mencapai 1 GB/detik
• Dapat mentransmisikan data dengan jarak yang cukup jauh tanpa adanya bantuan penguat sinyal
• Bahannya terbuat dari kaca dan plastik sehingga tahan terhadap karat
• Ukuran kabel sangat kecil dan fleksibel
• Kabel ini memanfaatkan gelombang cahaya sehingga tidak terganggu oleh adanya gelombang elektromagnetik seperti gelombang radio
• Fiber optik tidak mengandung aliran listrik sehingga mencegah terjadinya kebakaran akibat konsleting
• Memiliki keamanan tinggi karena minim distorsi
2. Kekurangan Fiber Optik
• Biaya instalasi dan perawatan cenderung lebih mahal daripada jenis kabel lainnya
• Membutuhkan sumber cahaya yang kuat
• Kabel harus dipasang dengan jalur berbelok untuk memaksimalkan kecepatan dan kelancaran transmisi cahaya
2. Teknologi Point to point fiber optic/metro-e
Jaringan Metro Ethernet, secara harfiah berarti jaringan komunikasi data yang berskala metro (skala untuk menjangkau satu kota besar seperti Jakarta) dengan menggunakan teknologi Ethernet sebagai protokol transportasi datanya. Begitu pula arti sebenarnya, teknologi Metro Ethernet merupakan salah satu perkembangan dari teknologi Ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas berskala perkotaan dengan dilengkapi berbagai fitur yang seperti terdapat pada jaringan Ethernet umumnya. Sehingga jaringan yang berskala metro dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi Ethernet biasa.
Metro ethernet merupakan salah satu solusi teknologi untuk High End Market (HEM) dalam memberikan solusi terintegrasi untuk layanan voice, data dan video. Metro ethernet network memiliki karakteristik antara lain :
• Teknologi IP optik berbasis Synchronous Digital Hierarchy atau Ethernet.
• Dapat mengakomodasi layanan berupa voice, data, high speed internet access dan video
• Kecepatan tinggi hingga Gigabit Ethernet/1000Mbps
Untuk menunjang kebutuhan akan Next Generation Network, teknologi Metro Ethernet menawarkan banyak sekali keuntungan yang bisa diperoleh tidak hanya oleh pihak penyedia jasa, namun juga oleh para penggunanya, diantaranya:
Kemudahan, hampir semua perangkat komunikasi data, khususnya untuk keperluan LAN dan juga WAN yang sederhana pasti menggunakan interface Ethernet. Selain itu kegiatan Operation, Administration, Maintenance, dan Provisioning (OAM&P) dari teknologi ini juga sudah tidak asing lagi bagi para penyedia jasanya, seperti halnya melakukan OAM&P pada jaringan lokal saja.
Nilai ekonomis yang tinggi,
• Karena penggunaannya yang sangat luas, bahkan hampir semua perangkat jaringan menggunakan interface ini, maka harga perangkat berbasis teknologi ini sangat bersaing di pasaran.
• Tidak memerlukan investasi perangkat modem/mux (dapat langsung dihubungkan dengan kabel UTP /Ethernet – RJ45). Selain itu juga tidak perlu router yang canggih tetapi cukup switch yang punya fitur berkelas metro ethernet. Selain itu tidak perlu modem dan konverter.
• Fleksibel, dalam hal variasi layanan dan upgrade/downgrade terhadap servis yang diinginkan hampir tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan.
Manageable bandwidth, kebutuhan badwidth dapat diberikan sesuai kebutuhan pelanggan.
Kehandalan yg terjamin, menggunakan sistem proteksi baik yg berbasis SDH maupun Ethernet.
Secara teknologi, Metro Ethernet dapat dimanfaatkan untuk beragam layanan sbb:
• Ethernet Internet Services
• Ethernet Transparent LANs Services (LAN-to-LAN)
• TDM Services (E1)
• Metro Ethernet Private Line Services (VPN)
• Customized Ethernet Private Network
KEUNTUNGAN
Dari berbagai macam sumber ataupun website, banyak sekali keuntungan yang di dapat dari teknologi Metro Ethernet Network baik dari pihak penyedia jasa layanan atau services provider ataupun para penggunanya. Berikut manfaat yang diperoleh oleh penyedia dan para pengguna jaringan Metro Ethernet ini:
a. Nilai ekonomis yang tinggi
Dalam implementasinya, teknologi Metro Ethernet ini sudah lama dikenal oleh masyarakat luar sebagai salah satu teknologi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi atau murah, bahkan dalam maintenance dan pengembangannya. Dengan teknologi Metro Ethernet para penyedia jasa layanan dan para pengguna dapat mengurangi biaya invertasi dan biaya operasional.
Beberapa alasan yang menyebabkan teknologi Metro Ethernet mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, yaitu:
– Penggunaannya yang luas, bahkan hampir semua perangkat jaringan menggunakan teknologi ini, sehingga harga perangkat berbasis teknologi Metro Ethernet ini sangat bersaing di pasaran. Para pengguna dapat bebas memilih perangkat yang sesuai dengan dana dan juga kebutuhan pengguna.
– Pelayanan Metro Ethernet murah dan bahkan bisa dikatakan lebih murah daripada servis teknologi WAN yang sekarang ada seperti harga perangkat penyedia jasanya yang relatif murah dan juga maintenancenya yang tidak sulit dan memakan biaya banyak. Biasanya untuk menyelenggarakan jasa Ethernet service, pengguna tidak membutuhkan sebuah perangkat multiplexer yang mahal atau perangkat router yang canggih.
– Fleksibilitas juga merupakan salah satu faktor mengapa Metro Ethernet sangat menguntungkan baik untuk digunakan oleh end user maupun untuk dijual kembali oleh penyedia jasa. Dengan menggunakan pelayanan Ethernet yang disediakan oleh teknologi jaringan Metro Ethernet, para penyedia jasa dapat lebih leluasa membuat produk-produk servis untuk dijual ke pengguna. Dan dari sisi pengguna hal ini juga sangat menguntungkan karena mereka disuguhkan dengan banyak pilihan sehingga mereka bisa memilih mana yang paling cocok dan efisien bagi mereka.
b. Kesenangan penggunanya
Teknologi komunikasi data jenis ini memang telah merambah kemana-mana penggunaannya, sehingga telah dikenal secara luas dan banyak yang sudah familiar dengan sifat, kekurangan dan kelebihannya. Perangkat-perangkat pendukungnya pun tidak perlu dipertanyakan lagi keberadaannya, sebab kini hampir semua perangkat komunikasi data, khususnya untuk keperluan LAN, MAN dan juga WAN yang sederhana pasti menggunakan interface Ethernet. Bahkan beberapa perangkat rumah tangga yang tergolong perangkat canggih juga dilegkapi dengan interface ini untuk berinteraksi dengan komputer. Selain tiu Operation, Administration, Maintenance, dan Provisioning (OAM&P) dari teknologi ini juga sudah tidak asing lagi bagi para penyedia jasanya, seperti halnya melakukan OAM&P pada jaringan lokal saja.
Keunggulan layanan dengan Metro Ethernet:
- Tingkat kehandalan tinggi dengan dukungan sitem transmisi Fiber Optic dan network yang handal
- Keberagaman protokol aplikasi dan jenis aplikasi dengan penggunaan teknologi clear channel
- Tingkat keamanan yang tinggi karena merupakan jaringan private
- Jaminan bandwidth karena dalam jaringan private
3. Teknologipoint tomultipoint(FTTx)
FTTx (Serat untuk x) adalah istilah umum untuk semua arsitektur jaringan (broadband) berbasis serat optik yang menyediakan akses data kepada pelanggan. Dalam prakteknya, FTTx dibagi menjadi dua kelompok, yaitu FTTP / FTTH / FTTB (koneksi serat optik untuk lokasi pelanggan) dan FTTC / N (koneksi serat optik, yang hanya meraih titik distribusi tertentu, sedangkan koneksi ke pelanggan memakai kabel tembagal).
FTTx terdiri dari:
FTTP (fiber-to-the-premises): adalah koneksi data berbasis kabel serat optik ke tempat pelanggan. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan koneksi serat optik untuk FTTH dan FTTB.
FTTH (fiber-to-the-home): koneksi data berbasis serat optik yang mencapai rumah pelanggan, biasanya dalam bentuk kotak yang dipasang di dinding luar rumah. Atau Anda juga bisa masuk ke rumah tempat ONU (unit jaringan optik) / ONT (terminal jaringan optik) berada. Dan Ethernet jaringan serat optik dan point-to-point pasif menggunakan arsitektur FTTH untuk menyediakan tiga layanan sekaligus (telepon, akses internet, dan TV berbasis IP) dalam serat optik tunggal.
FTTB (fiber-to-the-building, -business, or -basement): optik berbasis serat koneksi data untuk mencapai gedung. Dari sana, akses ke pelanggan di sebuah ruangan di dalam gedung dilakukan dengan menggunakan media lain, dapat berupa ethernet kabel, TV kabel, atau saluran telepon.
FTTdp (fibre to the distribution point): koneksi data berbasis serat optik yang hanya mencapai kotak distribusi yang terletak beberapa meter dari rumah pelanggan atau bangunan.
FTTN / FTTLA (fiber-to-the-node, -neighborhood, or -last-amplifier): koneksi data berbasis serat optik hanya ke titik distribusi biasanya terletak di sisi jalan. Kotak distribusi terletak beberapa meter untuk beberapa kilometer dari lokasi pelanggan. Dari sini, data akan diteruskan kepada pelanggan yang menggunakan kabel tembaga. FTTN sering digunakan sebagai langkah pertama dalam pelaksanaan FTTH (fiber-to-the-home).
FTTC / FTTK (fiber-to-the-curb/kerb, -closet, or -cabinet): koneksi data berbasis serat optik untuk panel distribusi dalam bentuk lemari kecil di pinggir jalan. Metode ini mirip dengan FTTN, tapi FTTC / FTTK biasanya lebih dekat ke lokasi pelanggan (biasanya kurang dari tiga ratus meter). Dari sini, data akan didistribusikan ke pelanggan menggunakan kabel Ethernet, kabel listrik, atau Wi-Fi. FTTC kadang-kadang juga disebut FTTP (fiber-to-the-pole), sehingga sering tumpang tindih dengan fiber-to-the-premises.
FTTx (Fiber To The X) Sebagai Solusi Alternatif Akses Broadband Di Indonesia
Posted on January 26, 2011 by indotelcoexpert
1. Definisi :
Fiber to the x (FTTx) adalah istilah umum untuk setiap arsitektur jaringan broadband yang menggunakan serat optik untuk menggantikan seluruh atau sebagian dari kabel metal lokal loop yang digunakan untuk telekomunikasi last mile. Istilah umum berasal dari generalisasi beberapa konfigurasi penyebaran fiber (FTTN, FTTC, FTTB, FTTH), semua dimulai dengan FTT tapi dibedakan oleh huruf terakhir, yang digantikan oleh x pada generalisasi tersebut.
Industri telekomunikasi membedakan antara beberapa konfigurasi yang berbeda. Istilah-istilah yang digunakan paling luas saat ini adalah :
FTTN (Fiber-To-The Node) : Fiber diterminasikan pada kabinet di jalan hingga beberapa kilometer jauhnya dari tempat pelanggan, sedang koneksi akhir dengan tembaga.
FTTC (Fiber-To-The-Cabinet) atau ke-tepi jalan : ini sangat mirip dengan FTTN, tapi kabinet lebih dekat ke tempat pengguna, biasanya dalam 300 m.
FTTB (Fiber-To-The-Building) atau Fiber-to-the-Basement : serat mencapai batas Gedung, seperti di basement, lalu didistribusikan ke ruangan-ruangan yang dilakukan melalui beberapa alternatif.
FTTH (Fiber-To-The Home) : fiber mencapai ke rumah, diterminasikan pada kotak di dinding luar rumah.
FTTP (Fiber-To-Premises) : sebagai istilah untuk FTTH dan FTTB, atau dimana jaringan fiber meliputi rumah dan usaha kecil.
Koneksi internet yang selalu terhubung “ Always On” dipasangkan dengan penyebaran aplikasi seperti IPTV, VOIP, dan lain-lain, membawa kepada peningkatan bandwidth transmisi access network dengan percepatan perpindahan dari kabel metal yang conventional ke FTTH. Menurut data ITU-T pada juni 2008 terjadi peningkatan jumlah pelanggan FTTH/B di seluruh dunia. Ini menadai peningkatan kebutuhan broadband access dari tahun ke tahun. Pekerjaannya saat ini, adalah meningkatkan skala nasional untuk menggunakan fiber optic melalui yang disebut “last mile” ke pelanggan rumahan.
2. Access Network :
A Passive Optical Network (PON) system adalah metode yang paling efisien untuk menyediakan Broadband transmission melalui akses network. Dalam metode ini, sebuah Optical Line Terminal (OLT) pada Central Office (CO) dan sebuah Optical Network Unit (ONU) dalam rumah pelanggan menyediakan cost effective FTTH dengan membolehkan penggunaan Optical coupler untuk membagi 1 fiber menjadi N koneksi.
Konstruksi trunk cable yaitu koneksi fiber dari central office (CO) sampai ke tiang atau optical splitter, telah mengcover dari jaringan saat ini. Sisanya untuk menggelar fiber optic dari splitter (coupler) terakhir ke pelanggan rumahan ketika service diminta, membuat koneksi langsung FTTH antara Central Office dan pelanggan rumahan menggunakan optical fiber. Fiber optic digelar dari tiang atau optical spliter ke pelanggan rumahan disebut drop cable atau drop optical fiber dan dapat mencapai sampai 1.6 km panjangnya.
Di perumahan metropolitan, drop cable biasanya kurang dari 500 m panjangnya. Instalasi dari drop cable pertama membutuhkan konfirmasi dari optical level pada pelanggan rumahan diikuti oleh pengukuran throughput pada ONU.
3. FTTx Services
FTTx solution membantu operator menyediakan bandwidth yang lebih lebar dan service yang lebih kepada pelanggan. Tripe play adalah service yang bisa dilayani yang diintergrasikan dari beberapa jaringan yang berbeda, yang memungkinkan pelanggan mendapatkan layanan IPTV, akses internet, dan voice service. Berikut adalah service yang dapat didukung oleh teknologi FTTx :
High speed internet service berdasarkan LAN sampai 100M.
High speed internet service berdasarkan ADSL/VDSL sampai 100M
Voice service berdasarkan PSTN dan softswitch
TDM service
IPTV service
CATV service
Mobile Backhaul service
4. Beberapa Gangguan Yang Terjadi Pada FTTx :
Fiber Optic digelar di bawah tanah (under ground) sampai ke tiang telepon, dipisahkan oleh coupler dan akhirnya diterminasikan pada masing-masing ONU dalam pelanggan rumahan. Secara relative lebih banyak gangguan (fiber putus dan loss yang besar) terjadi pada bagian antara coupler dan ONU (drop cable) dari pada trunk fiber. Ada 3 penyebab utama dari gangguan ini sebagai berikut :
1). Natural Disaster
Fiber dibentangkan pada tiang, persoalannya adalah stress yang berulang dari angin topan, hujan yang deras dan lain-lain, sama seperti perubahan karena umur, yang menyebabkan rusak dan loss.
2). Animal Damage oleh burung, serangga dan lain-lain.
Diserang oleh binatang, seperti bajing/tupai, tikus, burung gagak dan lain-lain, menyebabkan kerusakan dan fiber putus. Di sebelah barat Jepang, telah banyak laporan kerusakan disebabkan oleh jangkrik bertelur di kabel.
3.) Terlalu banyak fiber menekuk/bending di perumahan pelanggan.
Kadang, orang-orang menata ulang furniture mereka dan memindahkan ONU dapat membekokkan fiber terlalu banyak, menyebabkan patah dan loss yang tinggi. Yang paling penting dari isu ini seberapa cepat dan efektif service engineer menangani gangguan drop cable yang disebabkan oleh beberapa type gangguan.
5. Penyebaran FTTH di Indonesia
Penyebaran teknologi fiber optic di Indonesia tegolong lambat dibandingkan dengan negara-negara lain. Contohnya di Jepang yang sudah mengaplikasikan FTTH pada jaringan mereka sejak beberapa tahun lalu dan Malaysia yang sudah mengaplikasikan FTTH pada jaringan mereka.
Hal ini mungkin dikarenakan biaya cukup tinggi yang harus dikeluarkan untuk mendeploy teknologi fiber optic di Indonesia. Terlebih lagi penetrasi mobile network di Indonesia yang cukup tinggi. Ini yang harusnya menjadi tantangan pemerintah dan industri telekomunikasi dalam negeri, misalnya dengan cara menumbuhkan industri dalam negeri untuk penggunaan perangkat dan infrastuktur local. Dengan cara ini diharapkan dapat meminimalisir biaya yang harus dikeluarkan bagi operator untuk mendeploy jaringan fiber optic dalam negeri.
Dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki fiber optic harusnya ini bisa jadi solusi untuk meningkatkan akses broadband di Indonesia, karena semakin hari permintaan akan koneksi broadband yang murah dan cepat terus meningkat, dan dapat terlaksana di negeri ini.
PENGENALAN FTTH, MODUS APLIKASI , MATERIAL FTTH
Pengertian Desain FTTH
========================================================
2.1 FTTH
FTTH dapat didefinisikan sebagai arsitektur jaringan optic mulai dari sentral
office (STO) hingga ke perangkata pelanggan, sedangkan desain berasal dari
kata Desaino dalam bahasa Itali yang artinya adalah suatu gambar yang
mengandung arti atau bermakna, jadi dalam bahasan disini desain merupakan
suatu seni yang dituangkan dalam bentuk gambar dan mengandung arti, tentu
didalamnya terdapat keterangan- keterangan seperti dimensi, symbol – symbol
yang digunakan, penamaan, spesifikasi, ukuran dan lain – lain tergantung
desain apa yang ditampilkan.
Sebelum penjelasan lebih lanjut terlebih dahulu lihat analogi dari jarlokat
dengan jarlokaf, seperti gambar dibawah ini.
Gambar 1. Konfigurasi Jarlokat dan Jarlokaf
Dalam jaringan akses fiber / FTTH sama hal seperti pada jaringan akses
tembaga dimana terdapat segmen – segmen catuan, pada jaringan FTTH
terdapat Catuan Kabel Feeder, Catuan Kabel Distribusi, Catuan Kabel Drop dan
Catuan kabel Indoor dan peraqngkat aktif seperti OLT dan ONU/ONT seperti
pada gambar dibawah ini:
Keterangan Gambar :
Segmen A : Catuan kabel Feeder
Segmen B : Catuan kabel Distribusi
Segmen C : Catuan kabel Penanggal/Drop
Segmen D : Catuan kabel Rumah/Gedung
Dalam mendesain jaringan FTTH sangat perlu diketahui tentang teknologi
perangkat aktifnya, karena ada kaitannya dengan penggunaan core optik, Pada
panduan atau Panduan disini teknologi yang digunakan adalah GPON.
Didalam konfigurasi desain FTTH ini terdapat passive spliter yang
penempatannya bisa di ODF, ODC maupun di ODP tergantung dari kondisi
demandnya.
Karena FTTH harus dapat dapat melayani bandwidth Up to 100 M maka Spliting
maksimal yang diperbolehkan adalah sebanyak 32, sehingga kombinasi splitter
dalam instalasi menjadi sebagai berikut :
• Single Stage menggunakan Spliter n:32
• Two Stage menggunakan kombinasi Spliter n:4 dan n:8, atau n:2 dan n:16.
2.2 Konsep Dasar Desain
Dalam mendesain suatu jaringan FTTH harus mempertimbangkan berbagai
aspek diantaranya layanan yang akan di delivery, pemilihan teknologi,
keuntungan dan kerugian, cost serta analisa pasar serta pengembangan dimasa
mendatang.
2.2.1 Memenuhi kebutuhan pasar
Dalam mendesain jaringan harus disesuaikan dengan trend teknologi saat ini
dan perkembangannya serta disesuaikan dengan kebutuhan calon pelanggan
baik untuk saat ini maupun untuk masa mendatang.
2.2.2 Tepat sasaran
Artinya dalam merencanakan pembangunan disesuaikan dengan kebutuhan
yang ada dilapangan serta untuk memenuhi kebutuhan demand yang baru,
sehingga hasil dari pembangunan tidak mubazir, artinya sesuai dengan tata
ruang master plan dari pengembang atau dari pemda dalam hal ini dinas tata
kota.
2.2.3 Effektif & Effisien
Dalam merancang desain harus mempertimbangkan cost atau aspek
ekonomisnya, sehingga hasil pembangunan tidak berlebihan serta tepat guna.
2.3 Aturan Umum Desain FTTH
• Moda Penggelaran FTTH
o Duct System untuk perumahan/HRB yang sudah menyiapkan SPBT dan
di lokasi yang tidak dimungkinkan membangun Aerial System dengan
potensi demand broadband yang tinggi
Aerial System: Untuk area perumahan dan kawasan BF dan optimalisasi
Pole eksisting,
Microduct System: Untuk HRB dan perumahan yang tidak
memungkinkan aerial dan duct.
• Link budget Jaringan fiber optik GPON dari OLT dan ONT adalah 28 dB
(GPON). Untuk mengantisipasi kebutuhan operasional (perbaikan jaringan
FO) maka desain FTTH dengan maksimum redaman 25 dB atau ekivalen
dengan panjang fiber optik dari OLT sampai dengan ONT maksimum 17 km.
• Maksimum total panjang FO feeder untuk konfigurasi RING adalah 20 km
• Splitter Max 2 stage dengan konfigurasi 1 core feeder maks. ke 32 Home
Pass/Lebih sesuai dengan link budget yang diperoleh, dengan aturan sbb.:
o Secara umum menggunakan Two Stage (contoh penempatan splitter,
splitter 1:4 di ODC dan 1:8 di ODP).
o Single stage dipergunakan untuk: HRB, perumahan dimana semua
rumah dipenuhi sampai dengan roset, demand terkonsentrasi dalam
jumlah kecil, dan lokasi dengan jarak jangkauan yang jauh (Link budget
kristis)
• Type connector yang digunakan per elemen adalah SC-UPC
• Type tiang yang digunakan untuk sistem aerial dapat menggunakan tiang
beton atau tiang besi beserta aksesoris masing-masing tiang
• Kontribusi Loss Maksimum Per Elemen
Tabel 1. Loss Maksimum
--------------------------------------------------------------------------------
1 Kabel Max 0.35 dB/km
2 Splicing Max 0.1 dB
3 Connector Loss Max 0.25 dB (Refer IEC 61300-3-34 Grade B attenuation)
4 Splitter 1:2 Max 3.70 dB
5 Splitter 1:4 Max 7.25 dB
6 Splitter 1:8 Max 10.38 dB
7 Splitter 1:16 Max 14.10 dB
8 Splitter 1:32 Max 17.45 dB
MODUS APLIKASI
=============================================================
Sesuai dengan definisinya jaringan fiber pada FTTH sampai dengan lokasi
pelanggan, sehingga FTTH diaplikasikan pada Gedung bertingkat ( HRB ),
Perumahan dan untuk layanan Backhaul.
Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan modus
aplikasi FTTH, yaitu sebagai berikut :
• Densitas pelanggan untuk saat ini dan masa mendatang.
• Jenis layanan yang diperlukan untuk saat ini dan kemungkinan
perkembangannya di masa mendatang
• Teknologi yang akan dipilih untuk layanan Broadband dimasa depan apakah
menggunakan ADSL, VDSL atau HFC, hal ini akan berpengaruh pada
boundary area TKO.
3.1 Pembagian Modus Aplikasi FTTH
3.1.1 Fiber To The Building
TKO terletak didalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi
di basement atau tersebar dibeberapa lantai, terminal pelanggan dihubungkan
denganTKO melalui kabel tembaga Inddor atau IKG, FTTB dapat dianalogikan
dengan Daerah Catu Langsung pada jaringan kabel tembaga.
3.1.2 Fiber To The Home
TKO terletak didalam rumah pelanggan, terminal pelanggan dihubungkan
dengan TKO melalui kabel tembaga Indoor atau IKR hingga beberapa puluh
meter saja, FTTH dapat dianalogikan sebagai pengganti Terminal Blok ( TB ),
Konfigusasi FTTH dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
3.1.3 Fiber To The Tower
TKO terletak didalam shelter dari pada Tower, terminal equipment system GSM/
CDMA dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga Indoor atau IKR
hingga beberapa puluh meter saja, FTTH dapat dianalogikan sebagai pengganti
Terminal Blok ( TB ).
3.2 Gambaran Upstream dan Downsteram FTTH
Berikut merupakan gambaran upstream dan downstream pada FTTH dengan
perangkat aktif GPON
4. LIST of MATERIAL (LoM)
4.1 Tabel LoM yang dibutuhkan untuk FTTH
Berikut adalah LoM yang dibutuhkan dalam desain jaringan FTTH, dibagi per
segmen.
Tabel 2. List of Material FTTH
Fiber to the Home
Fiber to the Home (disingkat FTTH) merupakan suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran. Perkembangan teknologi ini tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optik yang dapat mengantikan penggunaan kabel konvensional. Dan juga didorong oleh keinginan untuk mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Services yaitu layanan akan akses internet yang cepat, suara (jaringan telepon, PSTN) dan video (TV Kabel) dalam satu infrastruktur pada unit pelanggan.
Penghantaran dengan menggunakan teknologi FTTH ini dapat menghemat biaya dan mampu mengurangkan biaya operasi dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Ciri-ciri inheren serat optik membenarkan penghantaran isyarat telekomunikasi dengan lebar jalur yang lebih besar dibandingkan dengan penggunaan kabel konvensional[1].
Dari gambar mengilustrasikan arsitektur umum dari suatu jaringan FTTH. Biasanya jarak antara pusat layanan dengan pelanggan dapat berkisar maksimum 20 km. Dimana pusat penghantaran penyelenggara layanan (service provider) yang berada di kantor utama disebut juga dengan central office (CO), disini terdapat peralatan yang disebut dengan OLT. Kemudian dari OLT ini dihubungkan kepada ONU yang ditempatkan di rumah-rumah pelanggan (customer's) melalui jaringan distribusi serat optik (Optical Distribution Network, ODN). Isyarat optik dengan panjang gelombang (wavelength) 1490 nm dari hilir (downstream) dan isyarat optik dengan panjang gelombang 1310 nm dari hulu (upstream) digunakan untuk mengirim data dan suara.
Sedangkan layanan video dikonversi dahulu ke format optik dengan panjang gelombang 1550 nm oleh optik pemancar video (optical video transmitter). Isyarat optik 1550 nm dan 1490 nm ini digabungkan oleh pengabung (coupler) dan ditransmisikan ke pelanggan secara bersama. Singkatnya, tiga panjang gelombang ini membawa informasi yang berbeda secara simultan dan dalam berbagai arah pada satu kabel serat optik yang sama.
Komponen utama
Terminal Saluran Serat Optik (Optical Line Terminal, OLT) biasa ditempatkan pada pusat penyedia layanan provider (CO) untuk menghantarkan isyarat layanan kepada setiap pengguna dalam jaringan rangkaian sistem, dan OLT juga merupakan titik aggregasi suara dari PSTN, data dari penghala dan video melalui berbagai bentuk sebagai medium penghantaran[2].
Unit Jaringan Serat Optik (Optical Network Unit, ONU) adalah peralatan yang digunakan diakhir jaringan untuk memberikan layanan-layanan yang disediakan kepada pelanggan[3].
Layanan data (internet), suara (telepon) dan video (TV Kabel) diberikan dari ONU kepada pelanggan pengguna melalui penghantaran media yang sesuai.
Secara umum, teknologi FTTH terdiri daripada tiga jenis topologi jaringan[4], jaringan titik ke titik, jaringan serat optik aktif dan jaringan serat optik pasif.
Jaringan titik ke titik (Point to Point)
Jaringan titik ke titik (P2P) merupakan rancangan jaringan FTTH yang paling ringkas, dimana isyarat dihantar terus dari CO kepada setiap pelanggan dengan satu serat optik dan laser yang terpisah berdasarkan IEEE 802.3ah. Serat optik bentuk tunggal digunakan untuk isyarat bolak-balik dengan satu kabel serat optik sampai pertukaran setempat (Local Exchange) dan kemudian dipisah untuk masing-masing pelanggan pengguna akhir (End User).
Jaringan serat optik aktif (active optical network, AON)
Perbandingan AON dengan PON.
Jaringan serat optik aktif merupakan rangkaian titik ke banyak titik (Point to Multi Point, P2MP), penggunaan teknologi ini terbatas karena biayanya sangat tinggi. Peralatan-peralatan aktif yang digunakan dalam jaringan AON termasuk optical switch, memerlukan tenaga listrik.
Jaringan serat optik pasif (passive optical network, PON)
Jaringan serat optik pasif juga merupakan jaringan P2MP hampir sama dengan AON. Perbedaannya dimana pada titik komponen aktif digantikan oleh pencerai optik pasif (passive optical splitter). Jika dibandingkan dengan jaringan jenis AON, pemasangan jaringan jenis PON adalah lebih mudah dan murah serta tidak menggunakan komponen elektronik aktif sehingga mengurangi biaya pemeliharaan peralatan.
Pencerai optik pasif
Pencerai optik pasif atau juga disebut dengan splitter yang digunakan dalam jaringan P2MP memiliki satu masukan dan banyak (multiple) keluaran dan bersifat pasif karena tidak memerlukan sumber energi eksternal. Rugi-rugi atau kehilangan daya optik pada pencerai serat optik pasif ini disebut juga splitter rasio, biasanya dinyatakan dalam decibel (dB) dan ini terjadi terutama bergantung kepada jumlah keluaran dari pencerai tersebut, sebagai contoh, masukan sinyal optik dibagi rata di kaskade atau cabang-cabang; misalnya sebuah splitter 1x2 hanya memiliki dua cabang maka kemungkinan kehilangan sisipan (insertion loss) adalah 3 dB (50% pada setiap keluaran); jika pada splitter 1x4, maka akan ada dua cabang ditambahkan ke masing-masing kaki 1x2, kehilangan akan bertambah lagi 3 dB sehingga menjadi 6 dB; jika dalam splitter 1x8 dua cabang atau 1x2 split akan ditambahkan ke masing-masing kaki 1x4, sehingga kembali ditambahkan 3 dB sehingga total kehilangan menjadi 9 dB, dan begitu seterusnya.
Jumlah cabang keluaran
Kehilangan sisipan (dB)
2
3
4
6
8
9
16
12
32
15
64
18
Pencerai optik dapat dikemas dalam berbagai bentuk dan ukuran serta bergantung kepada teknologi yang digunakan, paling umum dibuat dengan menggunakan kaidah gelombang pandu planar, namun ada juga dengan menggunakan teknologi fused-biconic taper (FBT).
Teknologi akses PON
Dalam pembangunan jaringan dengan teknologi PON, dimana isyarat hilir dari OLT dikirim ke pencerai serat optik untuk digunakan bersama oleh setiap ONU. Semakin panjang jarak feeder serat optik maka pelemahan optik akan semakin tinggi, namun split ratio maksimum berkurang. Sedangkan untuk isyarat hulu dihantar dari ONU ke OLT. Terdapat 4 jenis teknologi berbagai akses penghantaran isyarat untuk digunakan secara bersama pada suatu teknologi jaringan PON tunggal diantaranya seperti[4]:
Akses Berbagai Pembahagian Waktu (Time Division Multiple Access, TDMA)
Akses Berbagai Pembahagian Pembawa Sub (Subcarrier Division Multiple Access, SCMA)
Akses Berbagai Pembahagian Panjang Gelombang (Wavelength Division Multiple Access, WDMA) dan
Akses Berbagai Pembahagian Kode Optik (Optical Code Division Multiple Access, OCDMA)
Protokol PON
Berikut ini protokol PON yang telah sepakati oleh IEEE dan ITU,
Protokol PON
APON/BPON
GPON
EPON/GEPON
Standar
ITU-T G.983
ITU-T G.984
IEEE 802.3ah
Penghantaran
ATM
ATM, TDM, Ethernet
Ethernet
Biaya
Rendah
Sedang
Paling rendah
Lebar jalur hulu
155 Mbps
1.5 Gbps
1.25 Gbps
Lebar jalur hilir
622 Mbps
2.5 Gbps
1.25 Gbps
Penerapan aplikasi FTTH di Indonesia
Sekarang dengan begitu pesatnya perkembangan kebutuhan akan Layanan Internet dan aplikasi multimedia lainnya, teknologi FTTH saat ini telah menjadi salah satu solusi untuk dapat memberikan layanan Triple Play yang terdiri dari Data (Internet atau Intranet), Voice/Suara (VoIP) dan Video (Interaktive TV dan Multimedia) di dalam satu infrastruktur yang praktis.
Sebagai perbandingan sejak tahun 2007 di Jepang, hampir 70% masyarakat Jepang adalah pengguna internet, dan bersamaan dengan itu, minat masyarakat menjadi pelanggan FTTH juga meningkat pesat seiring dengan menurunnya minat akan Digital Subscriber Line (DSL)[5]. Sedangkan di Indonesia keinginan masyarakat akan internet masih rendah, dan tentunya alih teknologi kepada FTTH itu sendiri belum berpengaruh signifikan.
Saat ini di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, kebutuhan akan akses internet yang cepat sudah cukup tinggi dibandingkan dengan kota-kota lainnya, sehingga keinginan untuk beralih ke FTTH tentunya sudah menjadi gaya hidup tersendiri.
Pemasangan jaringan instalasi serat optik merupakan bahagian yang paling mahal dalam investasi teknologi ini. Beberapa metode instalasi yang telah diperkenalkan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti, anggaran yang disediakan, pilihan topologi jaringan, teknologi akses dan protokol, budaya masyarakat sekitar serta estetika. Berikut ini ada tiga metode yang telah diimplementasikan dalam pemasangan instalasi jaringan serat optik[6]:
Instalasi bawah tanah (direct burial)
Instalasi dalam pipa (duct installation)
Instalasi udara (aerial installation)
The link budget
Link budget merupakan perhitungan keadaan sebenarnya yang harus dilakukan dalam menentukan beberapa masukan untuk sistem parameter yang akan digunakan dalam aplikasi FTTH. Beberapa pertimbangan yang diperlukan dalam perhitungan ini antaranya besaran sinyal optik dan noise. Faktor ini sangat penting untuk dihitung agar jaringan serat optik benar-benar telah sesuai dengan spesifikasi standar seperti yang direkomendasikan dari ITU dan IEEE.
Pengukuran dan pengujian
Untuk mendapatkan performa yang baik, dan bebas dari kemungkinan kesalahan dalam penghantaran layanan kepada konsumen, maka setiap jaringan instalasi serat optik perlu diuji dan diukur terlebih dahulu. Berikut ini beberapa peralatan optoelektronik yang biasa digunakan dalam pengukuran dan pengujian tersebut:
Optical Loss Test Set (OLTS)
Optical Time-Domain Reflectometer (OTDR)
Dalam pengukuran dan pengujian, salah satu dari kedua peralatan ini biasanya mesti memiliki kemampuan dalam menguji serat optik pada panjang gelombang 1310 nm, 1490 nm, 1550 nm[7], dan 1625 nm[6].
Tujuan utama dari pengujian instalasi serat optik ini adalah untuk menjamin kontinuitas dan kehandalan jaringan dalam memberikan layanan kepada pelanggan. Selain itu juga dapat mengurangi biaya perawatan, waktu yang diperlukan dalam memulihkan jaringan akibat kemungkinan gangguan (faulty) dari komponen-komponen optik yang digunakan seperti konektor (connector) atau sambungan serat optik (splice).
Sumber :
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-fiber-optik.html
https://alfredoeblog.wordpress.com/2013/12/11/pengertian-jaringan-metro-ethernet/
https://anovioputri.blogspot.com/2017/08/pengertian-devinisi-fiber-to-x-fttx-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar